Kamis, 20 Mei 2010

implementasi sistem informasi

Tugas 3 : Konsep Teori Dasar Dari Pemeliharaan Sistem
Definisi Pemeliharaan Sistem:
Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu sistem dalam, atau memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. Pada bulan April 1970 didefinisikan sebuah istilah untuk Teknologi Pemeliharaan yang mencakup pengertian yang lebih luas dari pada pengertian Pemeliharaan diatas. Istilah ini adalah Teroteknologi.
Merupakan siklus terakhir dari SDLC yaitu dengan pemeriksaan periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source untuk melakukan perawatan system diseluruh masa hidup system.
Tujuan dari pemeliharaan system:
• Untuk memperpanjang usia kegunaan asset dari system tersebut. Hal ini terutama penting dinegara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Dinegara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk ‘mengganti’ daripada ‘memelihara’.
• Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan
• Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
• Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut

Jenis Pemeliharaan

Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.

Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.

Pemeliharaan Perfektif
Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.
Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk mengupgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi.
Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.

Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.
Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.


Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC)
• Permintaan Perubahan
• Mengubah permohonan pemeliharaan menjadi suatu perubahan
• Menspesifikasi perubahan Membangun pengganti
• Menguji pengganti
• Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan
• Pengkonversian dan pelepasan ke operasi
• Mengupdate dokumentasi
• Melakukan pemeriksaan pascaimplementasi

Prosedur Pemeliharaan Sistem

SDLC dan SWDLC
Aplikasi yang professional dalam SDLC dan SWDLC dan teknik maupun perangkat modeling yang mendukungnya adalah hal-hal keseluruhan yang terbaik yang dapat seseorang lakukan untuk meningkatkan maintainabilitas system.

Definisi data standar
Trend ke arah sistem manajemen database relasional mendasari dorongan ke normalisasi data dan definisi data standart.

Bahasa pemrograman standar
Penggunaan bahasa pemrograman standart,misalnya C atau COBOL,akan mempermudah pekerjaan pemeliharaan.

Rancangan Moduler
Programer pemeliharaan dapat mengganti modul program jauh lebih mudah daripada jika ia berurusan dengan kedeluruhan program.

Modul yang dapat digunakan kembali
Modul biasa dari kode yang dapat digunakan kembali,dapat diakses oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

Dokumentasi standar
Diperlukan system,pemakai,perangkat lunak dan dokumentasi operasiyang standart sehingga semua informasi yang diperlukan untuk beroperasi dan pemeliharaan aplikasi khusus akan tersedia.

Kontrol sentral
Semua program,dokumentasi dan data test seharusnya diinstal dalam penyimpanan pusat dari system CASE (Computer-Aided Softtware Engineering atau computer Assisted Software Enginering.

Mengelola Pemeliharaan Sistem
Tantangan mengelola pemeliharaan sistem adalah sama dengan tantangan mengelola usaha-usaha lain . Yaitu tantangan untuk mengelola manusia.

Prioritas untuk mengarahkan pemeliharaan sistem adalah mengumpulkan sekelompok pemelihara yang berkompeten dan termotivasi,serta menyuplai mereka dengan perngkat dan sumber-sumber untuk melakukan pemeliaraan sistem yang terjadwal maupun yang tidak terjadwal.

Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau diagram gantt.Pemeliharaan tidak terjadwal biasanya dilakukan atas inisiatif pemakai dan operator. Bagaimanapun juga pihak manajemen seharusnya menetapkan suatu cara untuk mengawali,merekam,dan mengevaluasi aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui evaluasi kegiatan pemeliharaan,seorang manager akhirnya dapat mengoptimalkan program pemeliharaan sistem secara keseluruhan.

Cara pemeliharaan sistem
Pemeliharaan sistem

Semua informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem adalah kegiatan yang membuat perubahan ini.

A. Keperluan pemeliharaan sistem
Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu:
1. System memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, seingga kesalahan-kesalahan system perlu diperbaiki
2. System mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai system
3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis)
4. System perlu ditingkatkan

B. Jenis pemeliharaan system
Pemeliharaan system dapat digolongkan menjadi empat jenis:
1) Pemeliharaan korektif
Adalah bagian pemeliharaan system yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat system berjalan

2) Pemeliharaan adaptif
Dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi pesyaratan pemakai baru

3) Pemeliharaan perfektif
Mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan system untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal

4) Pemeliharaan preventif
Pemeliharaan preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan system untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.

C. Prosedur untuk memeliharan system
System maintainability (kemampuan pemeliharaan system) adalah kapasitas personil pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan korektif, adaptif, prefektif, dan preventif.

Maintainabilitas (maintainability) system bertambah jika sistemnya dirancang agar mudah diubah. Aspek ini meliputi prosedur-prosedur berikut;
• SDLC (system development life cycle) dan SWDLC (software development life cycle)
• Definisi data standar
• Bahasa pemrograman standar
• Rancangan moduler
• Modul yang dapat digunakan kembali
• Dokumentasi standar
• Control sentral

Sabtu, 17 April 2010

Konsep Dasar Pemeliharaan Sistem
Jumat, 16 April 2010

Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan
penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis,
meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan
manajerial, dan kerjasama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kopentitif
mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi
digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk
pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Gambar berikut
memperlihatkan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengatur pengetahuan
yang disajikan dan memberi garis besar tentang hal yang perlu diketahui mengenai sistem
informasi.

.,,search by google



Kerangka kerja tersebut dipusatkan kedalam 5 area pengetahuan SI berikut ini.

1. Konsep konsep dasar
Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai
komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar
yang berasal dari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan
untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.

2. Teknologi informasi
Konsep - konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi
yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi
berbasis internet.

3. Aplikasi bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan
kompetitif bisnis.

4. Proses pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.

5. Tantangan manajemen
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat
pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.

Rabu, 31 Maret 2010

jenis join pada oracle

1
EQUIJOIN
Join yang kondisi joinnya menggunakan tanda " = "
SELECT PEGAWAI.ID_PEG, PEGAWAI.NAMA, BAGIAN.NAMA "JABATAN"
FROM PEGAWAI, BAGIAN
WHERE PEGAWAI.KODE_BAG = BAGIAN.KODE_BAG
ID_PEG NAMA JABATAN
---------- ---------- ----------
1 AMRA PROGRAMMER
2 BUDI SYS.ADMIN
3 CICI PROGRAMMER
4 DEWI PROGRAMMER
5 EDWIN ANALIS
6 FIAN PROGRAMMER
7 GALI DBA
8 HARI SYS.ADMIN
9 INDRA ANALIS
10 JOHAN DBA
10 rows selected. Page 3 of 10
www.klik‐oracle.web.id
Oleh : Bambang Sutejo
Pada klausa WHERE boleh saja di tambahkan kriteria lain, yang tidak ada kaitannya dengan kondisi join.
SELECT PEGAWAI.ID_PEG,
PEGAWAI.NAMA,
BAGIAN.NAMA_BAG AS "JABATAN"
FROM PEGAWAI, BAGIAN
WHERE PEGAWAI.KODE_BAG = BAGIAN.KODE
AND
BAGIAN.KODE = 20;
ID_PEG NAMA JABATAN
---------- ---------- ----------
1 AMRA PROGRAMMER
3 CICI PROGRAMMER
4 DEWI PROGRAMMER
6 FIAN PROGRAMMER
Menghindari Ambiguous Kolom
SELECT PEGAWAI.ID_PEG, NAMA, BAGIAN.NAMA "JABATAN"
FROM PEGAWAI, BAGIAN
WHERE PEGAWAI.KODE_BAG = BAGIAN.KODE_BAG
AND
BAGIAN.KODE_BAG = 20;
SELECT PEGAWAI.ID_PEG, NAMA, BAGIAN.NAMA "JABATAN"
*
ERROR at line 1:
ORA-00918: column ambiguously defined
Kolom NAMA ada di kedua tabel yang di join, Anda harus menyebutkan kolom NAMA yang akan ditampilkan diambil dari tabel yang mana ? misalkan kolom NAMA dari tabel PEGAWAI maka harus disebutkan nama tabel sebelum nama kolomnya.
SELECT PEGAWAI.ID_PEG, PEGAWAI.NAMA, BAGIAN.NAMA "JABATAN"
FROM PEGAWAI, BAGIAN
WHERE PEGAWAI.KODE_BAG = BAGIAN.KODE_BAG
AND
BAGIAN.KODE_BAG = 20
ID_PEG NAMA JABATAN
---------- ---------- ----------
1 AMRA PROGRAMMER
3 CICI PROGRAMMER
4 DEWI PROGRAMMER
6 FIAN PROGRAMMER
Menggunakan Tabel Alias
Untuk menyederhanakan penulisan sql command, nama tabel bisa dibuat aliasnya.
SELECT P.ID_PEG,
P.NAMA,
B.NAMA "JABATAN"
FROM PEGAWAI P, BAGIAN B
WHERE P.KODE_BAG = B.KODE_BAG
AND
B.KODE_BAG = 20; Page 4 of 10
www.klik‐oracle.web.id
Oleh : Bambang Sutejo
2
NONEQUIJOIN
Join yang kondisi joinnya menggunakan selain tanda ʺ = ʺ
Untuk ilustrasi dibuat table berikut:
CREATE TABLE JOB_GRADES
(GRADE CHAR(1) PRIMARY KEY,
LOWEST_SAL NUMBER(7),HIGHEST_SAL NUMBER(7));
INSERT INTO JOB_GRADES VALUES ('A',1000,2999);
INSERT INTO JOB_GRADES VALUES ('B',3000,5999);
INSERT INTO JOB_GRADES VALUES ('C',6000,9999);
INSERT INTO JOB_GRADES VALUES ('D',10000,14999);
INSERT INTO JOB_GRADES VALUES ('E',15000,24999);
INSERT INTO JOB_GRADES VALUES ('F',25000,40000);
SELECT * FROM JOB_GRADES
G LOWEST_SAL HIGHEST_SAL
- ---------- -----------
A 1000 2999
B 3000 5999
C 6000 9999
D 10000 14999
E 15000 24999
F 25000 40000
Untuk mengetahui apakah seorang pegawai berdasarkan salary‐nya masuk ke dalam GRADE A,B,C,D,E atau F maka harus dilakukan join antara tabel EMPLOYEES dengan tabel GRADE dengan menggunakan pembanding BETWEEN…AND… seperti berikut:
CONNECT HR/HR
SELECT E.LAST_NAME,
E.SALARY,
J.GRADE "GRADE LEVEL"
FROM EMPLOYEES E, JOB_GRADES J
WHERE E.SALARY BETWEEN J.LOWEST_SAL AND J.HIGHEST_SAL;
LAST_NAME SALARY G
------------------------- ---------- -
Lorentz 4200 B
Sarchand 4200 B
TEST 4400 B
Austin 4800 B
Pataballa 4800 B
Mourgos 5800 B
Ernst 6000 C
Fay 6000 C
3
OUTER JOIN
Merupakan pengembangan dari equijoin.
Kalo di equijoin, data yang ditampilkan adalah data yang ada di suatu tabel dan terhubung ke tabel satunya (punya kawan/nilainya sama).
Kalo outer join data di suatu tabel akan ditampilkan walaupun tidak ada data yang sama di tabel satunya. Untuk outer join digunakan tanda plus (+) Page 5 of 10
www.klik‐oracle.web.id
Oleh : Bambang Sutejo
Ingat, pada tabel BAGIAN ada data KODE_BAG=50 yaitu NETWORKING sedangkan di tabel PEGAWAI tidak ada pegawai yang mempunyai kode_bag 50. Jika kita menggunakan Equi Join maka data bagian NETWORKING tidak akan pernah dimunculkan, karena tidak mempunyai pasangan di tabel PEGAWAI.
Agar data bagian NETWORKING dimunculkan dalam join walaupun tidak ada pegawai yang ada di bagian NETWORKING gunakanlah OUTER JOIN.
Demikian pula sebaliknya, untuk menampilkan pegawai yang belum mempunyai kode_bag (belum ditempatkan dibagian manapun bisa saja pegawai tersebut masih baru atau magang).
Untuk lebih jelasnya perhatikan perintah‐perintah berikut:
SELECT P.ID_PEG,P.NAMA,P.KODE_BAG,B.KODE_BAG,B.NAMA "JABATAN"
FROM PEGAWAI P, BAGIAN B
WHERE P.KODE_BAG (+) = B.KODE_BAG;
ID_PEG NAMA KODE_BAG KODE_BAG JABATAN
---------- ---------- ---------- ---------- ----------
2 BUDI 10 10 SYS.ADMIN
8 HARI 10 10 SYS.ADMIN
1 AMRA 20 20 PROGRAMMER
3 CICI 20 20 PROGRAMMER
6 FIAN 20 20 PROGRAMMER
4 DEWI 20 20 PROGRAMMER
5 EDWIN 30 30 ANALIS
9 INDRA 30 30 ANALIS
7 GALI 40 40 DBA
10 JOHAN 40 40 DBA
50 NETWORKING
11 rows selected.
INSERT INTO PEGAWAI VALUES(11,'KIKI',NULL);
INSERT INTO PEGAWAI VALUES(12,'LILI',NULL);
SELECT P.ID_PEG,P.NAMA,P.KODE_BAG,B.KODE_BAG,B.NAMA "JABATAN"
FROM PEGAWAI P, BAGIAN B
WHERE P.KODE_BAG = B.KODE_BAG (+);
ID_PEG NAMA KODE_BAG KODE_BAG JABATAN
---------- ---------- ---------- ---------- ----------
1 AMRA 20 20 PROGRAMMER
2 BUDI 10 10 SYS.ADMIN
3 CICI 20 20 PROGRAMMER
4 DEWI 20 20 PROGRAMMER
5 EDWIN 30 30 ANALIS
6 FIAN 20 20 PROGRAMMER
7 GALI 40 40 DBA
8 HARI 10 10 SYS.ADMIN
9 INDRA 30 30 ANALIS
10 JOHAN 40 40 DBA
11 KIKI
12 LILI Page 6 of 10
www.klik‐oracle.web.id
Oleh : Bambang Sutejo
4
SELF JOIN
Melakukan join dalam satu tabel. Self Join biasa juga disebut sebagai rekursif join.
Contohnya,
dalam tabel employees itu ada pegawai yang jabatannya
sebagai manager dan staff.
untuk mengetahui atasan dari satu pegawai harus dilakukan
join antara tabel employees dengan tabel employees juga.
SELECT STAFF.LAST_NAME AS “STAFF”,
MANAGER.LAST_NAME AS "MANAGER"
FROM EMPLOYEES STAFF,
EMPLOYEES MANAGER
WHERE STAFF.MANAGER_ID = MANAGER.EMPLOYEE_ID
WHERE STAFF.DEPERTMENT_ID=30


>>>search by google

Selasa, 30 Maret 2010

tugas artikel IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

1. Kebutuhan akan Sistem InformasiInformasi merupakan hal yang dianggap memiliki tingkat lebih tinggi dan aktif dibandingkan dengan data. Informasi yang diperoleh melalui suatu sistem dan teknologi merupakan suatu pengetahuan yang akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Pada suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :

* Perangkat keras (hardware) : mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, server, dan printer.

* Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

* Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan keluaran yang dikehendaki.

* Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

* Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, data grafis, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

* Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Dalam Tahapan Pembangunan Sistem Informasi. Sistem Informasi diperlukan untuk beberapa tahapan yang satu sama lain saling berkaitan dan merupakan suatu siklus yang tidak pernah berhenti. Adapaun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

A. Identifikasi
Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.

B. Inisiasi dan Perencanaan
Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada.

C. Analisis
Melakukan analisis untuk membuat spesifikasi dan mengstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.

D. Perencanaan Logika
Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.

E. Perancangan Fisik
Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.

F. Implementasi
Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.

G. Pemeliharaan
Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.

sumber : http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_10153/title_1-kebutuhan-akan-sistem-informasi/

2. Prinsip Pengembangan Sistem Informasi

Sewaktu Anda melakukan proses pengembangan sistem, beberapa prinsip harus tidak boleh dilupakan. Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut ini:
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat mendukung, kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen. Pada waktu Anda mengembangkan sistem, maka prinsip ini harus selalu diingat.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Sistem informasi yang akan Anda kembangkan membutuhkan dana modal yang tidak sedikit, apalagi dengan digunakannya teknologi yang mutakhir.
Sistem yang dikembangkan ini merupakan investasi modal yang besar. Seperti halnya dengan investasi modal lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini:

1. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi

Bila alternatif yang ada diabaikan dan sudah terlanjur menanamkan dana ke suatu proyek investasi tertentu, maka investor akan kehilangan kesempatan untuk menanamkan dananya ke investasi yang lain. Ekonom menyebut hal ini dengan istilah biaya kesempatan (opportunity cost). Misalnya Anda mempunyai dana sebesar Rp X,- dan bila di investasikan ke proyek A akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp A,-, maka Rp A,- ini yang disebut dengan opportunity cost. Bila Anda tidak menginvestasikan dana Anda sebesar Rp X.- tersebut ke proyek A, tetapi ke proyek B, maka proyek B harus memberikan hasil lebih besar dari opportunity cost yang hilang akibat tidak diinvestasikan ke proyek A. oleh karena itu dari beberapa alternatip investasi yang ada harus di investigasi untuk menentukan alternatip yang terbaik atau yang paling menguntungkan.

1. Investasi yang terbaik harus bernilai.

Belum tentu alternatip terbaik merupakan investasi yang menguntungkan. Investasi terbaik ini memang menguntungkan dibandingkan dengan alternatip yang lainnnya, tetapi untuk investasi terbaik ini sendiri harus juga diukur. Investasi ini baru dikatakan menguntungkan bila bernilai yang artinya manfaat (benefit) atau hasil baliknya lebih besar dari biaya untuk memperolehnya (cost). Cost-benefit analysis atau cost-effectiveness analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek investasi tersebut bernilai atau tidak.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik.
Manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu sistem, baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem ini harus merupakan orang yang terdidik tentang permasalahan-permasalahan yang ada dan terhadap solusi-solusi yang mungkin dilakukan. Terdidik disini bukan berarti harus secara formal duduk di perguruan tinggi, tetapi dapat dilakukan secara latihan kerja (on the job training). Analis sistem harus mempunyai pendidikan terhadap masalah yang dihadapinya. Tidaklah mungkin seorang analis sistem akan mengembangkan suatu sistem informasi bisnis tanpa mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang bisnis atau akan mengembangkan sistem informasi akuntansi tanpa mengetahui pengetahuan sedikitpun tentang akuntansi dan teknologi komputer. Bagaimana mungkin nantinya analis sistem ini akan berkomunikasi dengan manajemen dan programmer yang akan membuat programnya. Demikian juga dengan pemakai sistem harus merupakan orang yang terdidik tentang sistem ini dan dapat dilakukan dengan memberikan on-the-job training kepada mereka tentang cara menggunakan sistem yang diterapkan.
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk mengerjakannya. Pengalaman menunjukan bahwa tanpa adanya perencanaan dan koordinasi yang baik, maka proses pengembangan sistem tidak akan berhasil dengan memuaskan. Untuk maksud ini sebelum proses pengembangan sistem dilakukan, maka harus dibuat terlebih dahulu skedul kerja yang menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga proses pengembangan sistem dapat dilakukan dan selesai dengan berhasil sesuai dengan waktu dan anggaran yang direncanakan. Siklus atau Daur Hidup Pengembangan Sistem (Systems Development Life Cycle atau SDLC) umumnya menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas kerja yang harus dilakukan. Beberapa methodology pengembangan sistem juga menyediakan lebih terinci konsep kerja yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
Prinsip ini kelihatannya bertentangan dengan prinsip nomor 4, tetapi tidaklah sedemikian. Tahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip nomor 4 menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan secara bersama-sama. Ingatlah waktu adalah uang. Misalnya di dalam pengembangan sistem, perancangan output merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum melakukan perancangan file. Ini tidak berarti bahwa semua output harus dirancang semuanya terlebih dahulu baru dapat melakukan perancangan file, tetapi dapat dilakukan secara serentak, yaitu sewaktu proses pengadaan hardware.
6. Jangan takut membatalkan proyek.
Umumnya hal ini merupakan pantangan untuk membatalkan suatu proyek yang sedang berjalan. Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya memang harus dievaluasi dengan cermat. Untuk kasus-kasus yang tertentu, dimana suatu proyek terpaksa harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan dengan tegas. Keraguan untuk terus melanjutkan proyek yang tidak layak lagi karena sudah terserapnya dana kedalam proyek ini hanya akan memubang dana yang sia-sia. Ekonom menyebut dana yang sudah terserap ini dengan istilah sunk cost dan sunk cost ini tidak relevan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, karena biaya ini sudahtidak dapat ditarik kembali. Jika proyek yang tidak layak masih terus dilanjutkan lagi, maka dana berikutnya yang terserap akan sia-sia.
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.

Kegagalan untuk membuat suatu dokumentasi kerja adalah salah satu hal yang sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analis sistem. Banyak analis sistem yang membicarakan pentingnya dokumentasi. Mereka membuat dokumentasi hasil dari analisis setelah mereka selesai mengembangkan sistemnya dan bahkan ada yang tidak membuat dokumentasi ini. Dokumentasi ini seharusnya dibuat pada waktu proses dari pengembangan sistem itu sendiri masih dalam proses, karena dokumentasi ini dapat dihasilkan dari hasil kerja tiap-tiap langkah di pengemangan sistem. Dokumentasi yang dibuat dan dikumpulkan selama proses dari pengembangan sistem dapat digunakan untuk bahan komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem dan dapat digunakan untuk mendorong keterlibatan pemakai sistem.
Sumber : http://ipoen.blogspot.com/2010/01/prinsip-pengembangan-sistem.html

3. Tahap Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase
a. Fase Perencanaan Sistem

Dalam fase perencanaan sistem :
• Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem
informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pemakai informasi.
• Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek
dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.

• Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk
mendukung pengembangan sistem.

Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :
• faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan
kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan
digunakan,
• faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan
pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk
setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk
menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang
tertinggi.

- Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi
yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.
- Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup
untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
- Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang
sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk
melaksanakan kewajibannya secara legal.
- Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian
pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan
atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.
- Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah
beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.
- Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang
tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan
biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan
rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.
- Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan
produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan
pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan
meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih
cepat, dan biaya yang lebih rendah.
- Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi
untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan
membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporan-
laporan tentang efisiensi produktivitas setiap hari.

b. Fase Analisis Sistem

Dalam fase ini :

• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan
hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi
masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem;
ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi
yang berpotensi.

• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan
analisis sistem.

• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk
suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.

• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan
untuk mengembangkan suatu sistem baru.

• Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem
mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang
bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan
kebutuhan pemakai.

• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak
diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk
memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.

c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Arti Perancangan Sistem
- Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem
- Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional
- Persiapan untuk rancang bangun implementasi
- Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
- Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi
- Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan

Tujuan Perancangan Sistem
- Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang
terlibat

Sasaran Perancangan Sistem
- Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan
- Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
- Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi,
pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan
oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan
oleh komputer
- Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-
masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi,
simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang,
perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern

Dalam fase ini :
• dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan
pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif
perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk
memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.

• pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan meng-
identifikasikan laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh
sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya,perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka
harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada
kertas atau pada tampilan komputer.
• Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan
secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang
output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang.
Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan,
dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat
penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan file-
file dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana
data diproses untuk menghasilkan output.

d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem

Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk
keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini
nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem
dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi
sistem.

Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase
perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua
altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat
dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan
akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan
rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan
detailnya.

e. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional

Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk
perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang
dan dijelaskan secara detail.

Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu
dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh
pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input
baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan
didokumentasikan.

Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk
mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan
secara online atau batch. Macam-macam model dikembangkan untuk
mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk membimbing
pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang
dikembangkan.

Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali
yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman
dan error ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru dan
berbeda dibutuhkan untuk merancang kemampuan tambahan macam-macam
komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi.

Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan.
Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi
untuk masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu
kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang
lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem; instalasi
peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.

Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap komponen
rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem secara detail harus
dilakukan kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan
personel manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat
dalam kegiatan ini.

Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan
error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error
dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi
sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang
tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara menyeluruh selesai
dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem
menandatangani laporan perancangan secara detail.
f. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem

Pada fase ini :
• sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
• Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi
sistem baru.
• laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu
o rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and
Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan
o penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah
laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan
implementasi sistem, seperti :
− pengembangan perangkat lunak
− Persiapan lokasi peletakkan sistem
− Instalasi peralatan yang digunakan
− Pengujian Sistem
− Pelatihan untuk para pemakai sistem
− Persiapan dokumentasi

Sumber :

fportfolio.petra.ac.id/user_files/03-024/SistemDistribusi.doc
wsilfi.staff.gunadarma.ac.id

Senin, 22 Maret 2010

JAWABAN LP ORACEL


A. COMMIT
Setiap perubahan data yang terjadi selama transaksi adalah sementara, sampai transaksi tersebut di-commit.
Keadaan Data Sebelum COMMIT atau ROLLBACK :
- Operasi manipulasi data terutama mempengaruhi database buffer, oleh sebab itu keadaan data sebelumnya dapat diperbaiki.
- User yang sedang connect (current user) dapat me-review hasil dari operasi manipulasi data dengan melakukan query terhadap table
- User lain tidak dapat melihat hasil dari operasi manipulasi data dari current user. Oracle memberlakukan read consistency untuk menjamin bahwa setiap user melihat data seperti yang ada pada saat commit terakhir.
- Baris-baris data yang sedang diubah akan dikunci (locked), user lain tidak dapat mengubah data yang sedang diubah tersebut.
Kita menggunakan COMMIT untuk membuat seluruh perubahan data menjadi permanen.
Hal-hal yang mengikuti COMMIT:
- Seluruh perubahan data ditulis ke database
- Keadaan data sebelumnya secara permanen hilang
- Seluruh user dapat melihat hasil dari transaksi
- Penguncian terhadap baris-baris data yang diubah akan dibebaskan, baris-baris data tersebut sekaran tersedia kembali bagi user lain untuk melakukan perubahan data berikutnya.
- Seluruh savepoints dihapus.
Contoh:
Ciptakan department baru dengan nama Education dengan paling tidak satu employee. Buatlah perubahan data menjadi permanen.
INSERT INTO department (id, name, region_id)
VALUES (54, ‘Education’, 1);
UPDATE employee
SET dept_id = 54
WHERE id = 2;
COMMIT;

B. ROLLBACK
Kita dapat membatalkan seluruh perubahan data yang masih menggantung dengan menggunakan statement ROLLBACK. Hal-hal yang mengikuti ROLLBACK:
- Seluruh perubahan data dibatalkan.
- Keadaan data sebelumnya dikembalikan seperti semula.
- Penguncian terhadap baris-baris data yang diubah akan dibebaskan, baris-baris data tersebut sekaran tersedia kembali bagi user lain untuk melakukan perubahan data berikutnya.
Contoh:
Ketika berusaha menghapus satu record pada table TEST, secara tidak sengaja menghapus seluruh table. Betulkan kesalahan tersebut, lalu jalankan perintah yang sesuai, dan buatlah seluruh perubahan data menjadi permanen.
DELETE FROM test;
ROLLBACK;
DELETE FROM test
WHERE id = 100;
SELECT *
FROM test
WHERE id = 100;
COMMIT;

>>SEARCH BY GOOGLE

Minggu, 21 Maret 2010

TEKNIK RISET OPERASIONAL

Soal
Sebuah perusahaan otomotif memproduksi dua jenis sepeda motor, yaitu model manual dan otomatis. Proses produksi yang diperlukan untuk menghasilkan sepeda motor terdiri dari proses perakitan (assembly) dan pengujian (testing). Untuk memproduksi sebuah sepeda motor model manual memerlukan waktu kerja 5 jam perakitan dan 45 menit pengujian, sedangkan untuk menghasilkan sebuah motor otomatis memerlukan waktu 6 jam perakitan dan 30 menit pengujian. Perusahaan memiliki 200 orang tenaga kerja untuk pekerjaan perakitan dan 20 orang untuk kegiatan pengujian, yang masing-masing harus bekerja selama 8 jam per hari. Karena alasan pemasaran, jenis model manual yang dibuat minimal dua kali lebih banyak dari jumlah model otomatis. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan sepeda motor manual Rp 1,000,000,-/unit dan Rp 2,000,000,-/unit untuk model otomatis.
a. Berdasarkan data tersebut diatas, susunlah rumusan model matematisnya !
b. Ubahlah rumusan matematis tersebut ke dalam bentuk standar!
c. Gunakan simplex tool method (http://www.zweigmedia.com/RealWorld/simplex.html)
untuk mencari solusi yang optimal untuk permasalahan tersebut!
d. Jelaskan solusi optimal yang diperoleh (keuntungan, jumlah produksi sepeda motor tipe manual, jumlah produksi sepeda motor tipe otomatis, dan sumberdaya yang tersisa ).

Jawab :
A. Bentuk Matematis
1. Variable Keputusan
• Sm = Sepeda Motot Manual
• so = Sepeda Motor Otomatis
2. Fungsi Tujuan Max Z = 1.000.000 sm + 2.000.000 so
= 1 sm + 2 so (Rp Juta)
3. Fungsi Kendala :
• Pemasaran = Keuntungan
ST
5 sm + 6 so <= 1600
0,75 sm + 0,5so <= 160
sm >= 2 so atau
2so – sm >= 0

B. Bentuk Standar/Baku
5 sm + 6 so + s1 <= 1600
0,75 sm + 0,5 so + s2 <= 160
sm; so; s1; s2 >= 0



C. Solusi Optimal
Tableau #1
sm so s1 s2 p
5 6 1 0 0 1600
0.75 0.5 0 1 0 160
-1 -2 0 0 1 0

Tableau #2
sm so s1 s2 p
0.833333 1 0.166667 0 0 266.667
0.333333 0 -0.0833333 1 0 26.6667
0.666667 0 0.333333 0 1 533.333

D. Penjelasan
• Keuntungan : 533.333
• Jumlah Produksi Sepeda Motor Manual : 26.6667
• Jumlah Produksi Sepeda Motor Otomatis : 26.6667